Langkah-langkah Penerapan Media Pop Up
Dalam penerapan penggunaan media Pop Up, terdapat beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Tahapan tersebut harus dilakukan secara tepat dan terstruktur untuk tercapainya tujuan utama proses pembelajaran. Tahapan tersebut adalah (1) tahapan persiapan untuk pembuatan Pop Up, (2) pelaksanaan proses pembelajaraan, (3) evaluasi proses pembelajaran.
Persiapan pembuatan Pop Up
Pada tahap proses ini, hal yang pertama dilakukan adalah penyusunan konsep media Pop Up dengan materi sejarah Mesopotamia. Konsep yang dibuat pada tahapan ini harus juga dimatangkan dari materi yang digunakan, alat-alat serta bahan-bahan juga harus dipersiapkan terlebih dahulu.
Konsep ini mengacu kepada materi yang digunakan harus di kolaborasi dengan gambar-gambar, foto dan tulisan-tulisan. Materi yang digunakan terdapat pada materi kelas X SMA jurusan ilmu-ilmu sosial atau ilmu pengetahuan alam. Materi sejarah Mesopotamia mencakup sangat luas, dari sini dapat diambil sub bab materi yaitu bangsa-bangsa yang mendiami lembah Mesopotamia. Bangsa yang mendiami lembah Mesopotamia terdiri dari berbagai bangsa.
Setelah proses pembuatan konsep, persiapan selanjutnya adalah mempersiapkan dan mengumpulkan alat-alat serta bahan-bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan seperti karton jepang, karton biasa, kertas manila, kertas hvs, lem kertas, solasi kecil, pensil warna, spidol.
Untuk peralatannya seperti gunting, penggaris, silet dan lain-lain.Setelah proses pengumpulan bahan dan alat yang diperlukan, selanjutnya adalah proses pembuatan media Pop Up. Proses pembuatan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, menguras banyak tenaga, pikiran dan harus disiplin. Harus disiplin dalam hal ini maksudnya, disiplin untuk pembuatannya sebab media ini juga memerlukan ketekunan yang cukup.
Pembuatan media Pop Up dimulai dari pembuatan tempat atau pondasi buku terlebih dahulu untuk memudahkan bahan yang lain yang akan dipasangkan dan ditempelkan. Pondasi dapat menyesuaikan berapa lembar media ini nanti, jika disesuaikan dengan materinya maka setiap bangsa mendapatkan 3 lembar buku Pop Up yang terdiri dari penjelasan bangsa , peninggalan bangsa dan keruntuhan bangsa.
Bangsa yang mendiami lembah Mesopotamia terdapat 5 bangsa dari bangsa Sumeria, bangsa Assyiria, bangsa Babilonia lama, bangsa Babilonia baru sampai bangsa Persia dan setiap bangsa memiliki kebudayaan yang sangat berbeda. Pada buku Pop Up kali ini terdiri dari 15 lembar sebab setiap bangsa memiliki 3 bagian penjelasan.
Sampai pengembangan proses media Pop Up bertemakan sejarah Mesopotamia dengan sub kajian bangsa-bangsa di lembah Mesopotaamia siap untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan proses pembelajaran
Pada saat proses pembelajaran ini hal yang paling awal dilakukan yaitu guru dapat mengkondisikan dan melakukan awal proses pembelajaran seperti biasanya. Guru dapat membuat suasana nyaman terlebih dahulu sebelum melakukan proses pembelajaran.
Guru dapat melakukan absensi terlebih dahulu dan mencoba mengajukan pertanyaan pada salah satu murid untuk membuat siswa tertarik dengan sejarah Mesopotamia.
Selain itu juga guru dapat menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengoptimalkan pembelajaran sejarah Mesopotamia, lebih menarik siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran sejarah, dan meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran sejarah Mesopotamia.
Selanjutnya proses pembelajaran dimulai dengan guru memberikan gambaran materi sejarah Mespotamia secara umum dan menyuruh kepada siswa serta menyuruh siswa untuk membaca buku ajar. Setelah itu, media Pop Up dapat digunakan untuk pendamping buku induk yaitu buku ajar atau LKS.
Media Pop Up ini dapat digunakan setelah siswa membaca buku ajar sehingga ada gambaran sedikit untuk memulai dengan media Pop Up ini. Setelah itu guru mulai melakukan proses pembelajaran dengan media Pop Up dan dapat melibatkan siswa untuk dapat membawa media ini. Guru dapat melakukan proses pengajaran dengan media ini dan melibatkan siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran.
Sejarah Mesopotamia itu cakupannya sangat luas sekali dan untk mengoptimalkan pembelajaran mengenai sejarah Mesopotamia maka diambil sattu sub bab yaitu tentang bangsa-bangsa yang mendiami lembah Mesopotamia. Buku Pop Up ini terdiri dari berbagai bangsa dan guru dapat melibatkan siswa secara langsung dengan setiap bangsa tersebut, misalkan menyuruh 3 orang siswa untuk melihat ke depan dan menjelaskannya disetiap bangsanya atau yang mengetahui boleh menjelaskan atau hanya sekedar mengetahui.
Tidak hanya itu, guru dapat menerapkan metode pembelajaran untuk lebih menarik perhatian siswa dengan memberikan pertanyaan seputar sejarah Mesopotamia dan barang siapa yang dapat menjawab atau mengetahui maka akan diberi bonus tambahan nilai tersendiri. Selanjutnya dilakukan seperti itu di setiap bangsanya sehingga semua siswa dapat ikut andil dalam proses pembelajaran, dan siswa ikut dalam proses pembelajaraan, sampai proses pembelajaraan tersebut selesai.
Evaluasi proses pembelajaran
Sebelum proses pembelajaran diakhiri, guru mengadakan evaluasi terlebih dahulu. Guru dapat melihat dan mencatat proses pembelajaran yang dilakukan dengan media Pop Up dan hanya menggunakan media buku ajar. Guru dapat membandingkan proses pembelajaran dengan media Pop Up atau tanpa media.
Selain itu guru dapat melihat proses pembelajaran tersebut atau dapat dijadikan sebagai tolok ukur, seperti keaktifan, ketertarikan siswa terhadap pelajaran sejarah, optimalisasi pembelajaran, efisiensi dalam proses pembelajaran sejarah. Evaluasi yang dilakukan guru juga harus melibatkan siswa. Pada akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk memberikan pendapat mengenai proses pembelajaran kali ini dengan menggunakan media Pop Up.
Selain itu guru juga dapat bertanya kepada siswa pada hari ini mendapatkan apa dan memberikan peluang siswa berbicara. Guru dapat melihat siswa lebih memahami, lebih optimal dan lebih efektif pembelajaran kali ini dengan media Pop Up atau justru sebaliknya. Dalam proses evaluasi, guru dapat melihat perbandingan proses pembelajaran dengan media Pop Up ini dengan menggunakan buku ajar saja.
Menurut Sholeh (2017) mengatakan bahwa evaluasi dapat dilakukan disetiap tahap pengembangan melalui catatan harian yang dilakukan selama kegiatan langkah-langkah pengembangan. Dari pendapat tersebut bahwa proses evaluasi yang dilakukan untuk lebih mengoptimalkan dan mengefektifkan proses pembelajaran sejarah dapat dilakukan dengan evaluasi setiap hari saat proses pembelajaran sehingga guru memiliki catatan kecil disetiap harinya.
0 comments:
Posting Komentar