Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik antar individu maupun dengan kelompok. Selama proses komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat penting dalam menyampaikan pesan. Seorang komunikator dituntut untuk dapat menyampaikan pesan dengan baik, diterima oleh komunikan, menghasilkan umpan balik, dan memiliki efek persuasif.Artinya, dalam komunikasi yang efektif, dibutuhkan komunikator yang kompeten. Misalnya saja, saat ada seseorang yang mengajarkan sekumpulan anak-anak membaca. Orang lain dapat berasumsi bahwa orang tersebut adalah guru.Anak-anak yang diajari membaca juga akan menganggap orang tersebut adalah guru karena telah mengajari mereka membaca. Itulah yang disebut dengan psikologi komunikator. Untuk dapat dipercayai orang lain diperlukan, bukan saja, bisa/dapat berbicara, melainkan memerlukan penampilan yang meyakinkan. Dalam makalah ini akan menjelaskan sedikit tentang karakteristik dari komunikator serta faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasidari psikologi komunikator.
A. Psikologi Pesan
Dalam ilmu psikologi pesan terdapat konsep yang berupa teknik pengendalian perilaku orang lain yang disebut bahasa. Bahasa adalah pesan dalam bentuk kata-kata dan kalimat, yang disebut linguistik. Bahasa merupakan seperangkat katayang disusun secara berstruktur sehingga menjadi suatu kalimat yangmengandung makna (Riswandi, 2009). Setiap manusia mengucapkan kata- kataatau kalimat dengan cara-cara tertentu untuk mengendalikan perilaku orang lain.Setiap cara berkata memberikan maksud tersendiri. Cara-cara tersebut adalah pesan paralinguistik. Misalnya seorang anak berteriak “Bapak!” kemudian menggerakkan seorang laki-laki mendekat kepadanya. Manusia juga menyampaikan pesan dengan cara-cara lain selain dengan bahasa, misalnya dengan isyarat, biasa disebut sebagai pesan ekstralinguistik.Pesan merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi, sehingga makna dari pesan itu sendiri memperlancar interaksi sosial antar manusia. Sementara tujuan dari komunikasi akan tercapai bila makna pesan yangdisampaikan komunikator sama dengan makna yang diterima komunikan. Pesandisampaikan melalui dua bentuk, yaitu pesan verbal dan nonverbal.
B. Pesan Verbal (Linguistik)
Pesan verbal atau pesan linguistik adalah pesan yang digunakan dalamkomunikasi menggunakan bahasa sebagai media. Pesan verbal di transmisikanmelalui kombinasi bunyi-bunyi bahasa dan digunakan untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan maksud. Dengan kata lain, pesan verbal adalah pesan yangdiungkapkan melalui bahasa yang menggunakan kata-kata sebagai media penyimpanan gagasan, ide, dan informasi.
Bahasa dapat memecahkan persoalan dan menarik kesimpulan. Bahasamemungkinkan kita untuk menjadi (code) . peristiwa dan objek dalam bentuk kata-kata. Dengan bahasa, kita dapat mengabstraksikan pengalaman kita, danmengomunikasikan kebanyakan pemikiran kita kepada orang lain dan menerima pemikiran lainnya. Menurut George A. Miller, untuk mampu menggunakan bahasa kita harus menguasai 1.fonologi: tentang bunyi-bunyi dalam bahasa, 2.sintaksis: cara pembentukan kalimat, dan 3. semantic:leksikal arti kata atau gabungan kata-kata. 4. tahap keempat: kita harus memiliki pengetahuan konseptual tentang dunia tempat tinggal kita dan dunia yang kita bicarakan, 5. tahap kelima: kita harus mempunyai semacam sistem kepercayaan untuk menilai apa yang kita dengar.
C. Pesan nonverbal
Pesan nonverbal yaitu pesan yang menggunakan isyarat sebagai mediakomunikasi. Larry A. Samovar dan Richard E. Porter mengemukakan bahwakomunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) 8 dalam suatu setting komunikasi yang dihasilkan oleh individu dan penggunaanlingkungan oleh individu yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirimatau penerima (Riswanto, 2009). Mark L. Knapp juga mengemukakan fungsi pesan nonverbal antara lain: Repetisi, mengulang kembali gagasan yang sudah di sajikan secara verbal.Contoh:
seseorang menjawab “
tidak
" sambil menggelengkan kepalanya.
Substitusi, menggantikan lambang-lambang verbal. Contoh: seseorang tidakmengatakan sepatah katapun tetapi ia menggeleng maka orang lain akan tahu bahwa itu sebagai tanda tidak setuju.
Kontradiksi, memberikan makna lain terhadap pesan verbal. Contoh:seseorang mengiyakan dan menganggukan kepala saat diminta mendekatnamun dia lari secepat-cepatnya.
Komplemen, melengkapi dan memperkarya pesan non verbal. Contoh: wajahmemelas menunjukkan tingkat penderitaanyang tidak terungkap dengan kata.
Aksentuasi, menegaskan pesan non verbal. Contoh:
kekesalan diungkapkandengan memukul lemari
0 comments:
Posting Komentar