Peran Ekologi TerhadapKeanekaragaman hayati di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Materi: Keanekaragaman hayati dari Peran Ekologinya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Tujuan:
1. Kawasan perlindungan alam untuk perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari SDA dan ekonomi
2. Didominasi oleh hutan primer pegunungan, memiliki beragam tipe bentang lahan dan ekosistem alami (laut pasir, savanna, danau, dan hutan sub-alpin)
3. Area perlindungan in-situ biodiversitas genetic, spesies dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati memiliki 3 level: level genetic, spesises, ekosistem. Tipe ekosistem di TNBTS, yaitu:
1) Ekosistem terrestrial (hutan tropis pegunungan, savanna, laut pasir)
2) Ekosistem pegunungan
- Sub-montana (750 – 1500 mdpl), lokasi: Semeru Selatan (Ponojiwo), Semeru Timur (Burno), Semeru Barat (Patok Picis, Poncokkusuko, Jabung).
- Montana (1500 – 2400 mdpl), lokasi: Blok Seruni,, Cemorokandang, Arcopodo, Kaldera Tengger.
- Sub-alpin (2400 mdpl), lokasi: Gunung Semeru
Flora:
- anggrek (224 jenis), pohon (113 jenis), palma (7 jenis), perdu (52 jenis), bamboo (2 jenis), liana (27 jenis), rumput (14 jenis), terna (81 jenis), paku (8 jenis).
- Kantong semar (Nepenthes gymnamphora) merupakan satu-satunya jenis kantong semar yang ditemukan di Kawasan TNBTS, di Pronojiwo dan Taman Satriyan.
- Anggrek endemicnya, yaitu Anggrek Tosari (Habenaria tosatiensis) di Pananjakan, Anggrek Udang (Dendrobium jacobsonii) di Kalimati, Gunung Semeru. Berdasarkan data lapangan 2006 hingga April 2020, teridentifikasi 223 jenis anggrek di TNBS.
• Anggrek terrestrial/lithofit : 83 jenis (endemic jawa sebanyak 14 jenis atau 21%)
• Anggrek epifit : 135 jenis (endemic jawa sebanyak 23 jenis atau 22%)
• Anggrek saprofit : 5 jenis
• Dilindungi undang-undang : 1 jenis
- Jenis rumput endemic, yaitu Rumput Melelo (Styphellia javanica) di Laut Pasir
- Jenis perdu, yaitu Edelweiss (Anaphalis sp.) di Semeru, Bromo. Terdapat 6 jenis Anaphalis di dunia, 4 di antaranya di Indonesia dan 3 jenis di antaranya terdapat di TNBTS.
- Flora penting pegunungan: Acer laurinum, Acer platanoides, Lithocarpus sondaicus dan Quercus sp.
Formasi ekosistem perairan berupa danau atau ranu
- Ranu Kumbolo, di wilayah RPTN Ranupani
- Ranu Pani di wilayah RPTN Ranupani
- Ranu Kuning mengalami kekeringan di RPTN Candipuro
- Ranu Regulo di wilayah RPTN Ranupani
- Ranu Tompe di wilayah RPTN Pasrujambe
- Ranu Darungan di wilayah RPTN Ranu Darungan
Satwa:
- Elang jawa (Nisaetus bartelsi)
- Lutung jawa (Trachypithecus auratus)
- Elang ular bido (Spilornis cheela)
- Elang hitam (Ictinaetus malayensis)
- Elang jawa (Nisaetus bartelsi)
- Ala-alap sapi (Falco moluccensis)
- Alap-alap kawah (Falco peregrinus)
- Alap-alap capung (Microhierax frigillarius)
- Takur tulung tumpuk (Psilopogon javensis)
- Takur tohtor (Psilopogon armillaris)
- Juluang emas (Rhyticeros undulatus)
- Cica daun sayap biru (Chloropsis cochinchinensis)
- Cica daun besar (Chloropsis sonnerati)
- Burung madu jawa (Aethopyga mystacalis)
- Serindit jawa (Loriculus pusillus)
- Paok pancawarna (Hydrornis guajanus)
- Kipasan bukti (Rhipidura euryura)
- Opior jawa (Heleia javanica)
- Luntur harimau (Harpectes oreskios)
- Kupu-kupu (Troides Helena dan Troides cuneifera)
Semuanya merupakan objek dari konservasi yang bertujuan untuk tetap melestarikan ribuan flora serta satwa di dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. dengan terciptanya pelestarian yang baik maka akan tercipta pulla peran ekologi terhadap keanekaragaman hayati di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. bukan hanya ditempat itu tetapi bisa diterapkan diberbagai tempat di seluruh Indonesia
0 comments:
Posting Komentar