BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bagian tumbuhan yang sering menjadi pandangan orang orang menyukai tumbuhan adalah bunga. Bunga memiliki diagram bunga yaitu susunan dari bagian bagian bunga yang menjelaskan dari bunga paling luar sampai yang paling dalam dan diagram bunga juga berkaitan dengan rumus bunga dimana rumus bunga menjelaskan bagian- bagian bunga dan jumlahnya masing masing.
Bunga juga merupakan organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat reproduksi dan sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuh tumbuhan yang berbiji, alat tersebut pada umumnya merupakan bagian tumbuhanyang kita kenal sebagai bunga.
1.2 Tujuan
• Memahami defenisi bunga fungsi serta bagian-bagian bunga
• Memahami bunga berdasarkan letaknya
• Mengetahui bunga berdasarkan jumlahnya
• Mengetahui bunga berdasarkan alat reproduksi
• Dan mengetahui bunga berdasarkan simentrinya
1.3 Manfaat
Dengan melakukan identifikasi pada bunga praktikan dituntut dapat memahami defenisi bungan fungsi serta bagian-bagian bunga. Dalam hal ini praktikan juga dapat memahami bunga berdasarkan letaknya bukan hanya itu bisa juga mengetahui bungan berdasarkan jumlah, alat reproduksi dan tak lupa praktikan dapat mengetahui bunga berdasarkan simentrinya yang mana dengan mengetahui itu semua praktikan dapat mempelajari lebih lanjut mengenai morfologi pada tanaman.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi bunga
1 Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan-tumbuhan dalam divisi magnioliphyta. Dalam kondisi ini bunga mengandung organ-organ tumbuhan, dan fungsinya untuk menghasilkan biji-biji untuk perkembangbiakan. (Lakitan, 2010)
2 Bunga merupakan modifikasi batang dengan bagian bagiannya yang merupakan daun khusus, berfungsi sebagai alat reproduksi.
3 A flower is a compact generative shoot that is comprised of three zones: sterile (perianth), male (androecium), and female (gynoecium). (Shipunov,2020)
“Bunga adalah tunas generatif kompak yang terdiri dari tiga zona: steril (perianth), jantan (androecium), dan betina (gynoecium)”
4. Sedangkan menurut Alvarez-Buylla (2010), "Flower is the most complex plant structure because it distinguishes the newest lineage, agriosperm or flowering, from other land plants",
“Bunga merupakan struktur tanaman yang paling kompleks karena membedakan garis keturunan terbaru, agriospermae atau berbunga, dari tanaman darat lainnya”
2.2 Fungsi bunga
1. Sebagai alat reproduksi generatif
2. Tempat terjadinya penyebukan dan pembuahan yang nantinya akan menjadi buah
3. Fungsi bunga kepada manusia
• Sumber makanan
• Minuman
• Penghias
• Bahan parfum
• Bahan obat
• Dan keperluan budaya
2.3 Bagian bagian bunga
Silalahi dan Adinugraha (2019) memaparkan, Meskipun bentuk bunga yang kita temukan beraneka ragam tetapi setiap jenis bunga memiliki:
1. Kelopak bunga
Merupakan bagian bunga yang paling luar. Kelopak biasanya berwarna hijau seperti daun atau berwarna warni seperti mahkota.
2. Mahkota bunga
Terletak disebelah dalam kelopak dan biasanya mempunyai warna yang beraneka ragam. Mahkota bunga berfungsi untuk menarik serangga lain untuk datang membantu penyerbukan.
3. Benang sari
Merupakan alat kelamni jantan yang terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Benang sari biasanya terletak ditengah tengah mahkota bunga.
4. Putik
Merupakan alat kelamin betina. Pada dasarnya putik terdapat bagian yang akan menjadi buah dan biji
5. Dasar bunga
Ujung tangkai yang sering kali membentuk melebar denga adanya ruas ruas bunga yang pendek
6. Hiasan bunga
Bagian bagian bunga yang dianggap merupakan penjelmaan dari daun yang berbentuk lingkaran dengan tulang/ ruas ruas yang masih menjalar.
sumber : (Silalahi & Adinugraha, 2019)
2.4 Bunga berdasarkan letak bunga
Berdasarkan letak ovarium pada bunga, Wardini dan Iriawati (2014) menyatakan bunga dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu:
• Bunga hipoginus
Bunga yang bagian kaliks, korola, dan stamen menempel pada dasar bunga (reseptakel) dibawah (hypo) ginesium. Posisi ovarium superus letaknya lebih tinggi dibanding perhiasan bunga.
• Bunga periginus
Bunga perhiasan bunga dan stamen yang sejajar dengan ovarium. Bagian reseptakel (dasar bunga) biasanya membentuk pemanjangan yang dinamakan hipantium. Hipantium berbentuk cawan mengelilingi ovarium, yang superius atau semi inferus.
• Bunga epiginus
Bunga yang memiliki perhiasan bunga dan stamen terletak diatas ginesium, ovarium inferus.
Sumber : (Wardini dan Iriawati, 2014)
2.5 Bunga berdasarkan jumlah
Berdasarkan jumlahnya, bunga dibedakan menjadi 2 diantaranya :
• Bunga lengkap (complete flower)
Bunga lengkap merupakan bunga yang memiliki keempat macam organ atau keempat macam bagian yaitu: sepal, petal stamen, dan putik (pistilum)
• Bunga tak lengkap (incomplete flower)
Dikatakan sebagai bunga tak lengkap karena tidak memiliki atau kehilangan salah satu bagian maupun organ bunga
(Wardini dan Iriawati, 2014)
2.6 Bunga berdasarkan alat reproduksi
Ditinjau dari organ atau bagian reproduksinya pada kehadiran ada atau tidak adanya bagian steril pada bunga, mkaa bunga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
• Bunga sempurna (perfect flower)
Bunga yang kedua bagian fertil atau reproduksinya (stamen atau pistilum) ada dalam satu bunga. Bunga seperti ini dinamakan pula bunga hermaphrodit, dan satu hal yang harus diingat bunga sempurna tidak selamanya merupakan bunga lengkap
• Bunga tak sempura (imperfect flower)
Bunga yang hanya memiliki satu macam alat reproduksi yaitu stamen atau pistilum saja. Bunga seperti ini juga dinamakan bunga unseksual. Terdapat dua macam bunga uniseksual yaitu bunga jantan ( staminate ) dan bunga betina ( carpelate/pistilate )
Tumbuhan yang memiliki bunga uneseksual biasanya dibagi menjadi berikut
a) Tumbuhan monoecious, apabila staminate (bunga jantan) dan pistillate (bunga betina) terdapat pada satu tumbuhan yang sama
b) Tumbuhan dioecious, apabila bunga jantan dan betina terdapat pada tanaman berbeda
(Wardini dan Iriawati, 2014)
2.7 bunga berdasarkan simentri bunga
Spesialisasi bunga melibatkan adanya perubahan struktural adaptif untuk mengakomodasi vektor pollen yang spesifik. Biasanya bunga bunga seperti ini memiliki bidang bagi (simentri) yang spesifik pula
a) Bunga katinomorf, bunga yang memiliki banyak bidang bagi atau radial simentri, misalnya bunga hibiscus rosa sinensis (kembng sepatu) dan lain lain
b) Bunga zigomorf, bunga yang hanya memiliki satu bidang bagi atau bersifat bilateral simentris, misalnya pada bunga dari suku fabaceae (legiminosae) dan orcidaceae (anggrek anggrekan)
(Wardini dan Iriawati, 2014)
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan
1. Alat tulis berfungsi sebagai menulis atau mencatat hal penting selama kegiatan praktikum dilaksankan
2. Kamera berfungsi sebagai mendokumntasi kegiatan
3. Spesimen sesuai asisten praktikum masing masing berfungsi sebagai bahan utama yang akan menjadi indikator identifikasi bunga
3.2 Cara kerja
- Menyiapkan alat dan bahan
- Melakukan identifikasi pada masing masing spesimen
- Catat dan dokumentasikan hasil pengamatan
3.3 Analisa perlakuan
Dalam praktikum kali ini yang harus praktikan lakukan pertama menyiapkan alat dan bahan sebagai persiapan awal untuk melaukan kegiatan, kemudian mulai melakukan identifikasi pada masing masing spesimen yang telah ditentukan dalam praktikum ini. Tak lupa untuk mencata dan mendokumentasikan hasil pengamatan agar pada laporan kegiatan dinyatakan real dan tidak ada kebohongan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi tanaman
1. Klasifikasi tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
SubDivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Apetalae/Monochlamydeae
Ordo (bangsa) : Caryophyllales
Familia (suku) : Nyctaginaceae
Genus (marga) : Bougainvillea
Spesies (jenis) : Bougainvillea spectabilis Willd.(Sabuding, et.al, 2018)
2. Klasifikasi tanaman
Kingdom: Plantae;
Diviso:Spermatophyta;
Kelas: Dicotyledoneae;
Ordo: Sapindales;
Famili: Anacardiaceae;
Genus: Mangifera;
Spesies: Mangifera indica L.(sumber: Qubais, 2015)
3. Klasifikasi tanaman padi
Kingdom : plantae
Divisi :Spermatophytae
Subdivisi :Angiospermae,
Kelas :Monocotyledoneae,
Ordo :Poales
Famili :Gramineae/Poaceae
Genus :Oryza
Spesies :Oryza sativa,(sumber: wahyu, 2014)
4.2 Hasil identifikasi bunga
Bunga
|
Letak
|
Jumlah
|
kelengkapan
|
Reproduksi
|
Simentri
|
Bougeinvillea
|
Ketiak daun
|
Majemuk tak terbatas
|
Tidak lengkap
|
Sempurna
|
Polysimentri
|
Mangga
|
Ketiak daun
|
Majemuk tak terbatas
|
Lengkap
|
Sempurna
|
Asimentri
|
Padi
|
Ujung batang
|
Majemuk tak terbatas
|
Tidak lengkap
|
Tidak sempurna
|
Bilateral simentri
|
4.3 Pembahasan
Dari pembahasan diatas dapat kita ketahui bahwa, bunga merupakan struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan-tumbuhan dalam divisi magnioliphyta. Dalam kondisi ini bunga mengandung organ-organ tumbuhan, dan fungsinya untuk menghasilkan biji-biji untuk perkembangbiakan. Setelah dilihat hasil identifikasi dari spesimen bunga yang telah dilakukan dapat dilihat bunga bougenville terletak pada ketiak daun begitu juga bunga mangga tetapi berbeda dengan bunga padi yang terletak pada ujung batang, pada jumlahnya ketiga bunga tergolong bunga majemuk tak terbatas, begitu juga dengan kelengkapan bunga, bunga bougenville dan padi memiliki kelengkapan tidak sempurna dan pada bunga bunga mangga sempurnna. Berbeda pada simentri bunga ketiga memiliki simentri berbeda bougenville polysimentri, asimentri pada mangga dan bilasimentri pada bunga padi.
BAB V PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
Dalam kegiatan praktikum ini praktikan dapat menetahui lebih lanjut tentang defenisi dari bunga termasuk dilamnya fungsi bunga, bagian bagian bunga serta tak lupa pembagian bunga berdasarkan letaknya, jumlahnya, alat reproduksinya dan yang terakhir simentrinya yang mana dengan ini praktikan sudah menguasai identifikasi bunga dan dapat melanjutkan kembali kemateri selanjutnya.
5.2 Saran
Diharapkan apabila ada kesalahan kecil dalm pengerjaan praktikum maupun dalam pelaksanaan tugas agar diharapkan dan dimaklumi namun akan menjadi ebih baik jika diberi masukan kepada praktikan yang melakukan kesalahan.
0 comments:
Posting Komentar