Kondisi Tanah Di wilayah Serdang Bedagai
Profil Singkat Serdang Bedagai
Serdang Bedagai adalah salah satu kabuaten yang ada di Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2º 57' – 3º16' Lintang Selatan, 98º 33' – 99º27' Bujur Timur dengan luas daerah ± 1.900,22 Km2. tanah di daerah ini adalah tanah pasiran yang dapat dikategorian sebagai tanah regosal karena sebagian lahannya berada di lahan pesisir.
Ciri Ciri Tanah Di Serdang Bedagai
Tanah diwilayah ini memiliki ciri ciri : bertekstur kasar, mudah diolah, gaya menahan air rendah, dan permebilitas baik. Karakteristik Tanah pasir tidak memiliki kandungan air, mineral, dan unsur hara karena tekstur pada tanah pasir yang sangat lemah. Tanah pasir juga memiliki kesuburan yang rendah sehingga sedikit sekali tanaman yang dapat tumbuh di tanah pasir. Tanah pasir memiliki rongga yang besar sehingga pertukaran udara dapat berjalan dengan lancar. Selain itu tanah pasir tdak lengket jika basah sehingga menjadikan tanah pasir mudah untuk diolah.
Tanah pasir memiliki tekstur yang kasar. Terdapat ruang pori-pori yang besar diantara butiran-butirannya sehingga kondisi tanah ini menjadi struktur yang lepas dan gembur. Dengan kondisi yang seperti itu menjadikan tanah pasir ini memiliki kemampuan yang rendah untuk dapat mengikat air. Pada dasarnya tanah pasir merupakan tanah yang tidak cocok untuk digunakan sebagai media tanam karena partikelnya yang besar dan kurang dapat menahan air. Apabila digunakan sebagai media tanam, air akan mengalami infiltrasi, bergerak kebawah melalui rongga tanah sehingga menyebabkan tanaman kekurangan air dan menjadi layu.
Pemanfaatan Tanah Di Serdang Bedagai Berdasarkan Teksturnya
Dengan ciri ciri tanah seperti ini maka di daerah Serdang Bedagai banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuat material bangunan. Namun tidak menutup kemunginan kondisi tanah ini tidak bisa dijadikan sebagai lahan pertanian karena masih bisa dilakukan perbaikan.
Cara Pengolahan Tanah Di Serdang Bedagai
Cara mengolah tanah berpasir membutuhkan ketelatenan tersendiri karena tanah berpasir cenderung sulit mengikat air, cepat kering dan kurang unsur hara. Perlakuan khusus perlu dilakukan dengan memasukkan bahan-bahan organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk organik/mulsa. Bahan ini tujuannya adalah sebagai pengikat partikel atau butiran pasir atau butira pasir sekaligus berfungsi untuk menyerap air. Selain itu, penambahan fermentasi kotoran hewan, tanah dan air dengan rasio 1:1:1 selama 3 minggu perlu dilakukan agar tanah berpasir siap ditanami.
Pemberian bahan organik pada tanah pasir dilakukan dengan dosis yang tepat. Ukuran pemberian bahan organik ini adalah minimal 20 ton / ha. Selain pemberian bahan organik, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian air yang dapat dilakukan dengan penyiraman ketika tanah pasir digunakan sebagai media tanam. Sifat tanah pasir yang mudah kering maka penyiraman harus dilakukan secara teratur. Teknik penyiraman pada musin kemarau harus sering dilakukan daripada ketika musim hujan. Pada musim kemarau dapat dilakukan penyiraman 2 sampai 3 kali dalam sehari
Dengan teknologi dan teknik pengolahan yang bagus maka tanah pasir ini dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengkaji dan meningkatkan manfaat dari tanah pasir. Tujuan dari penelitian-penelitian tersebut adalah untuk menjadikan tanah pasir lebih produktif. Tanah pasir yang telah diolah dan disesuikan dengan kebutuhannya dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman. Hal ini terbukti bahwa di wilayah serdang bedagai masih memiliki berbagai macam tanaman baik itu tamanan pangan seperti padi, tanaman buah seperti cabai, bawang merah dan buah naga serta tanaman industri seperti sawit dan karet.
0 comments:
Posting Komentar